BERANDA PARA PENGEMBARA KEHIDUPAN

Kehidupan adl proses pembelajaran tanpa henti,proses demi proses di lewati,kejadian demi kejadian di alami,rasa yg muncul pun silih berganti,semuanya mewarnai kanfas kehidupan ini,beragam warna yg ada menjadikan lukisan ini mjd indah dlm sebuah harmonisasi mahakarya sempurna,sebuah seni yg maha apik dirancang sang maha kreatif,mari kita memberi judul tiap gambar yg kita buat dg memberikan makna dan hikmah dari tiap kisahnya,agar pengembaraan kita memberi makna,mari melukis di kanfas kehidupan....

Kamis, 25 Maret 2010

KIsah sang Elang

KISAH SANG ELANG
Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke-40. Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Waktu saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.
Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai suatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan mengenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi mencapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru, dan menata masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendri dan andalah sang penguasa atas diri sendiri. jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu dan perubahan pasti terjadi, maka itu kita harus berubah.
Pesan moral:
Sang elang yang harus bertransformasi, membutuhkan waktu yang lama dan perjuangan yang amat berat. Namun akhirnya sang elang seolah lahir kembali dengan kekuatan baru. Demikian pula dalam kehidupan kita, manusia tidak bisa menghindar dari masalah-masalah kehidupan yang akan selalu datang menerpa. Jadi dalam menghadapi masalah kehidupan, manusia tidak boleh terpuruk dalam keputusasaan. Kita harus memupuk kekuatan dan dengan penuh ketegaran hati berusaha menghadapi dan melampaui masalah-masalah yang menghadang demi masa depan yang lebih baik.


1 komentar:

  1. Subhanallah..
    Smga mjdkan khazanah ilmu yg bermanfaat
    U/ dunia &akhirat.H‎hikmah semakin terkuak
    yg kemudian kita amalkan u/ menuai segala kemuliaan di sisi Allah SWT‎..^_^

    BalasHapus